Anda pasti sudah tidak asing kan dengan “Tomat” ? Yaa.. Tanaman sayur yang berwarna merah dan
rasanya asam ini memang menjadi salah satu bahan utama dalam memasak makanan.
Tomat (Lycopersicon esculentum) merupakan salah satu produk hortikultura
utama. Seperti produk hortikultura pada umumnya, tomat memiliki shelf-life
atau daya tahan yang pendek. Dengan kondisi tomat normal yang daya tahannya
pendek ini, sehingga sulit sekali untuk dipasarkan ke wilayah yang jauh maupun
diekspor. Kalaupun ingin tetap dijual, maka para produsen harus melengkapi
box-box penjualan tomat ini dengan alat pendingin sehingga akan menambah biaya
yang dikeluarkan.
Setelah dilakukan penelitian oleh Calgene dan pembicaraan dengan FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan AS), FDA menemukan tomat ini aman dan menyetujui tomat Flavr Savr dipasarkan pada 17 Mei 1994.
Gambar kiri: Tomat Flavr Savr, Gambar kanan: Tomat normal (Ketika membusuk)
Lalu, apa yang dilakukan para ilmuwan ya untuk menghasilkan tomat yang tahan lama ? Pada tahun 1980, para ilmuwan di Calgene melakukan penelitian terhadap tomat Flavr Savr, dimana tomat tidak menjadi lunak saat masak, karena itu dibiarkan menggantung hingga masak alami. Tomat Flavr Savr merupakan tomat hasil rekayasa genetika yang memiliki shelf-life lama dapat diciptakan dengan menyisipkan gen antibeku dari ikan air dingin ke dalam gen tomat. Gen antibeku ini diperoleh dari ikan Flounder, yaitu jenis ikan di Antartika yang dapat bertahan hidup dalam kondisi yang sangat dingin. Ikan Flounder mempunyai gen antibeku yang disebut dengan gen antisenescens yang dapat menghambat enzim polygalacturonase (enzim yang mempercepat kerusakan dinding sel tomat).
Gen ini dipindahkan dari kromosom di dalam sel ikan Flounder. DNA antibeku ini kemudian disisipkan pada DNA
bakteri Escherichia coli yang disebut plasmid. DNA hibrid ini, yang merupakan
kombinasi dari dua DNA berbeda disebut sebagai DNA rekombinan. DNA rekombinan
yang mengandung gen antibeku ini kemudian ditanam kembali pada bakteri Escherichia coli. Bakteri
tersebut memproduksi kopian dari DNA rekombinan dalam jumlah yang sangat
banyak. Tahap selanjutnya diawali dengan isolasi DNA sel tomat terlebih dahulu yang
dilakukan dengan cara menghaluskan batang tomat dalam nitrogen cair
untuk melepaskan isi sel. Isi sel tersebut kemudian ditempatkan dalam
tabung reaksi, lalu disentrifugasi. Selama sentrifugasi, isi sel terpisah ke
dalam dua lapisan dimana salah satunya adalah lapisan DNA. Lapisan ini kemudian
dipisahkan dari tabung, kemudian ditambahkan enzim restriksi, yaitu ECO R1 yang
berfungsi memotong di lokasi DNA yang
spesifik.
Sel tanaman
tomat diinfeksi dengan bakteri tersebut. Setelah itu ditambahkan enzim ligase
ke dalam DNA tomat dan plasmid untuk menyambungkan DNA, sehingga dapat lengket.
Hasilnya, gen antibeku pada plasmid yang terdapat pada bakteri bergabung dengan
DNA sel tanaman tomat.
Sel tanaman
tomat kemudian ditempatkan pada media tumbuh yang berupa cawan petri yang
mengandung media nutrien selektif. Bibit tomat mulai ditanam. Tanaman tomat
hasil rekayasa genetika mengandung satu kopian gen antibeku dari ikan Flounder
pada setiap selnya.
Tomat transgenik rendah PG ini menandai era baru dalam bioteknologi sebagai produk rekayasa genetika pertama yang dipasarkan. Tomat Flavr Savr dipasarkan oleh Calgene di USA tahun 1994 dengan nama dagang "MacGregor's" (Webber, 1994)
Tomat transgenik yang membawa gen antisense PG ini tidak menunjukkan perubahan kecepatan pelunakan (Smith et al, 1988), walaupun demikian tomat ini lebih tahan pecah, dan lebih sedikit terjadi kerusakan selama proses pascapanen dibanding tomat bukan-transgenik (Schuch et al, 1991).
Setelah dilakukan penelitian oleh Calgene dan pembicaraan dengan FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan AS), FDA menemukan tomat ini aman dan menyetujui tomat Flavr Savr dipasarkan pada 17 Mei 1994.
Oh ya, mau tahu tidak sedikit manfaat apa saja yang didapat dari dikembangkannya tomat flavr savr ini ?Kalau gituu.. Let’s check this out,
- Memperpanjang masa simpan tomat selama proses distribusi tanpa mengubah rasa alami tomat, sehingga memungkinkan tomat dapat dikemas dan dikirim dalam jangka waktu lebih lama.
- Meminimalisir biaya pengemasan saat dipasarkan ke daerah yang lebih jauh.
- Secara tidak langsung dapat meningkatkan perekonomian petani kecil.
- Merupakan salah satu inovasi baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
- Menghasilkan tanaman tomat yang tahan terhadap cuaca dingin, sehingga memiliki musim tumbuh yang lebih lama
Oh ya meskipun sudah dikatakan aman
dan dapat dipasarkan, menurut beberapa ahli yang kontra dengan tomat transgenik
ini mengatakan bahwa “Demand for the FLAVR SAVR tomato was high and
remained high, but the product was never profitable.”
Yaaa wallahu ‘alam sih, namanya juga perkembangan teknologi. Kita sebagai masyarakat awam mungkin hanya bisa memilih dan teliti sebelum mengkonsumsi sesuatu.
Hmm, menarik bukan ada tomat transgenik
yang aman dan disetujui untuk dipasarkan oleh FDA? Jika tomat tersebut
diperbolehkan untuk dipasarkan berarti berpotensi aman dong untuk dikonsumsi :)
Thanks for your attention, keep
moving forward !! :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar