Di sini gua mencoba membuat cerpen, yaitu tentang film favorit gua "Harry Potter".
Cerpen yang gua buat tidak ada di dalam novel Harpot, dan ini cerita yang nyeleneh banget.
Penasaran ? Baca aja yaaa :p
Cerpen yang gua buat tidak ada di dalam novel Harpot, dan ini cerita yang nyeleneh banget.
Penasaran ? Baca aja yaaa :p
Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Tapi Hermione, Ron dan Harry masih berkeliling di sekitar koridor Hogwarts. “Apakah kita tidak bisa kembali ke kamar sekarang, Harry?” tanya Ron yang tampak kecapekan. “Ya Harry ! Sepetinya ini sudah larut malam, bisa bisa kita dihukum kalau ketahuan Profesor Snape.” ujar Hermione.
Harry tampak masih berfikir. “Tunggu sebentar ! Ada hal yang mesti aku kerjakan.” ujar Harry tampak yakin. “Memang tidak bisa besok saja ? Seberapa penting sih hal itu ?” tanya Ron. Hening sesaat.
“Aku mau menyelidiki tentang Muggle Born dan Pure-Blood Born. Jadi ayo kita ke Ruang Arsip di Kantor Severus Snape !”
Dengan langkah hati hati mereka bertiga menuju Ruang Snape. Harry pun mulai mencari cari file file yang dibutuhkan untuk penyelidikannya. “Memang untuk apa sih kau mencari file itu ?” tanya Ron. “Aku ingin mencari tahu bagaimana caranya para Pure-Blood Born bisa hidup berdampingan dengan Muggle Born seperti sekarang ini.” terang Harry.
Masih tampak hening. “Tetapi kenapa kau mengajak kami berdua dalam penyelidikan ini ?” tanya Hermione penasaran. “Aku mengajak kalian untuk membantuku mendapatkan kesimpulan.” terang Harry lagi. Selesai mendapatkan apa yang mereka cari, mereka bertiga pun pergi ke kamar masing masing.
Esok paginya, setelah mendapatkan pelajaran Telaah Muggle oleh Prof Charity Burbage, mereka bertiga berkumpul dan mendiskusikan masalah kehidupan para Pure-Blood dan Muggle. Tiba tiba datang Draco Malfoy yang melihat mereka bertiga. “Hei para orang sinting (menunjuk Harry dan Ron), dan kau si Darah Lumpur (menunjuk Hermione) ngapain kalian berkumpul di sini ? Apakah kalian kurang kerjaan sehingga berkumpul ga jelas di sini?” ledek Draco.
“Hei tutup ya mulutmu, dasar Pure-Blood kotor kau !” marah Hermione. “Sudah sudah kalian tak usah bertengkar lagi !” lerai Ron. Draco dan teman temannya tertawa terbahak bahak. Ia merasa geli mendengar cacian Hermione. “Hei Darah Lumpur ! Sombong sekali kau berkata seperti itu ! Semua juga sudah tau kaulah yang berdarah kotor !” maki Draco.
Harry, Ron dan Hermione menjadi marah dengan perkataan Draco. Tiba tiba datang Albus Dumbledore dan Severus Snape. “Draco, ada apa ini ? Kenapa kalian bertengkar disini ?” tanya Dumbly kepada Draco. “Bukan apa apa, itu si Darah Lumpur yang mulai ! Sungguh menggelikan ada muggle di Sekolah kita tercinta.” ujar Draco.
“Memangnya kenapa kalau di Sekolah kita ada muggle ? Dosa ? Engga kan ?” tanya Hermione. “Ya Hermione benar ! Kau tidak ingat mulai sekarang ada Undang-Undang mengenai hubungan antara Pure-Blood dan Muggle Born ? Dan saya yakin murid murid di sini juga tidak keberatan ada Muggle-Born bersekolah di Hogwarts. Selama mereka mampu dan bisa kenapa tidak ? Setuju ga murid murid ?” tanya Prof Snape.
“SETUJU … !” ujar murid murid yang dari tadi hanya bisa melihat mereka bertengkar. “Tuh kan Draco, mereka juga ga masalah kok !” Hermione membela diri.
“Kalau begitu sekarang kamu minta maaf sama Hermione !” ujar Albus Dumbledore kepada Draco. Hermione dan Draco pun bersalaman. Sambil tersenyum Draco berkata, “ Maaf ya Hermy ! Aku cuma iri aja melihat kedekatan kalian bertiga. Boleh kan aku dan teman temanku bermain bersama kalian ?”
Hermione, Harry dan Ron pun tersenyum. “Oh tentu bisa dong ! Ayo kalo perlu kita semua main bersama sama, biar ga ada sleek di antara kita hahaha !” canda Ron.
Dan setelah kejadian itupun, warga Hogwarts saling menghargai dan hidup rukun antara Pure-Blood Born dan Muggle Born.